Di Sinjai Tengah, Bupati ASA Akan Bangun Jembatan dan 14 KM Jalan

22 Maret 2021

Foto Berita

SINJAI – Pembangunan infrastruktur jalan yang selama ini menjadi harapan besar masyarakat di Kabupaten Sinjai, akan diwujudkan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) dan Wakilnya Hj Andi Kartini Ottong, tahun ini.

Di Kecamatan Sinjai Tengah misalnya, Bupati ASA akan melakukan peningkatan jalan di 7 ruas sepanjang 14 Kilometer (Km).

Anggaran yang digelontorkan untuk peningkatan jalan tersebut tidak main-main hingga sebesar Rp19 Miliar lebih, baik yang bersumber dari Dana Alokasi khusus (DAK) dan pinjaman daerah.

“Ada 7 ruas yang akan dikerja, enam diantaranya menggunakan anggaran dari pinjaman daerah dan 1 ruas menggunakan DAK”, kata Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Sinjai A. Syarifuddin saat mewakili Kadis PUPR di Musrenbang Kecamatan Sinjai Tengah, Kamis (13/2/2020)

Untuk 7 ruas jalan itu diantaranya ruas lita-litae-Bonto 4,0 Km, Manimpahoi-Juluppi 0,7 Km, Manimpahoi-Lita-litae,1, 49 Km, Akkitang Essoe-Caile 1,97Km, Pepara-Caile 1,15 Km, Lappadata-Kaherrang 1,7 Km (Pinjaman Daerah) dan ruas Kompang-Pattongko 2,9 Km (DAK).

Komitmen Bupati ASA terhadap peningkatan Infrastruktur di Bumi Panrita Kitta, khususnya di Kecamatan Sinjai Tengah juga terbukti, ungkap Syarifuddin, dengan rencana pembangunan satu buah jembatan yaitu Jembatan Sungai Laboro dengan alokasi anggaran sebesar Rp672 Juta lebih.

Kemudian Pengelolaan air limbah domestik berupa pembangunan tangki septik skala komunal 100 unit dengan anggaran Rp250 juta, serta rehabilitasi jaringan irigasi di Tangkulu Desa Pattongko 450 Meter sebesar Rp426 Juta.

“Ada juga pengembangan jaringan pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Baru 100 unit dengan anggaran Rp594 juta”, ketusnya.

Sekadar diketahui tahun kedua Pemerintahannya, Bupati ASA telah memprogramkan peningkatan jalan sepanjang 141,21 Km dan enam buah jembatan.

Program tersebut juga tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka menegah daerah (RPJMD) Pemkab Sinjai periode 2018-2023. (Irawan)

Berita Terkait

Foto Berita
Ketua KNPI Sinjai Tengah Minta Desa Bonto Perdeskan Jadi Tempat Wisata

22 Maret 2021

POSKOTA.CO- Salah satu tempat wisata alam yang mulai dikenal oleh para penikmat alam yang akhir-akhir ini ramai di kunjungi warga Kecamatan Sinjai Tengah dan Sinjai Barat, bahkan dari kota kabupaten, terutama pada malam minggu.

Tempat ini sangat ramai di jadikan tempat camping untuk menghabiskan malam minggu oleh para kelompok pecinta alam. yaitu “Gunung Batumappeppe” yang terletak di antara Desa Bonto, Kecamatan Sinjai Tengah dan Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi selatan.

Salah satu tokoh pemuda desa Bonto, Kecamatan Sinjai Tengah yang juga sebagai ketua KNPI Sinjai Tengah, Sudirman, S.Ip, menyampaikan bahwa “Gunung Batumappeppe sebenarnya dari dulu sudah sering didatanggi oleh warga Desa Bonto, dan bukan hanya anak muda yang menjadikan tempat camping akan tetapi orang tuapun sering mengunjunginya, selain untuk melihat pemandangan yang sangat indah juga untuk melepaskan Nasar terkhusus setelah musim panen.

“Gunung Batuppeppe ini memang dari dulu sering dikunjungi oleh masyarakat, selain melepaskan nasarnya memang Gunung ini salah satu Gunung yang ada di kabupaten Sinjai, hususnya di desa Bonto yang indah pemandangannya dan ramai dikunjungi masyarakat,” Terang Sudirman. Rabu (9/12/2020).

Ia menambahkan, Kata Sudirman, Gunung Batumappeppe itu tinggal mau dikembangkan untuk di jadikan denistinasi wisata yang dikelolah oleh pemerintah desa. Namun yang kami sayangkan karena tempat tersebut ramai di dunia maya baik di Facebook maupun di grub WhastApp diklaim oleh desa turungan baji, padahal tempat tersebut lebih cenderung ke wilayah Desa Bonto.

“Seharusnya lokasi wisata itu dibuatkan perdes bersama karena berada di wilayah perbatasan kemudian dikelolah oleh kedua desa agar tidak terjadi saling klaim. Olehnya itu kami meminta kepada pemerintah Desa Bonto agar secepatnya berkoordinasi dengan pemerintah desa turungan baji terkait hal itu,” harap ketua KNPI itu.

Selain Sudirman, salah seorang warga Desa Bonto, Talding (63) mengangaku bahwa dirinya sering kesana bersama keluarga setelah panen padi dan bahkan orang tua saya pernah bernazar.

“Nakko temmekko manggaji atau di sikolanu kusilonakko menre di Batumappeppe manre anre” artinya kalau kamu tamat mengaji atau lulus di sekolahmu saya antar ke atas di Gunung Batumappeppe makan-makan) adapun jenis makanan yang biasa dibawa yaitu Lemmang, Songkolo dan Kampalo,” terang Taldin. (Jumardi)

 Sumber: https://poskota.co/daerah/ketua-knpi-sinjai-tengah-minta-desa-bonto-perdeskan-jadi-tempat-wisata/

Foto Berita
Masyarakat Senang Jembatan di Desa Bonto Sinjai Tengah Dikerja

22 Maret 2021

INSTINGJURNALIS.com - Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. 

Ini mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi tidak dapat pisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi.

Untuk membuka akses tersebut, Pemerintah Kabupaten Sinjai saat ini tengah menggenjot pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

Khusus untuk pembangunan jembatan, dari enam jembatan yang menjadi target tahun ini, kini dalam tahap pekerjaan. Seperti yang ada Dusun Bulu Lohe dan Dusun Jira, Desa Bonto, Kecamatan Sinjai Tengah.

Salah seorang masyarakat setempat, Muh. Dahlan mengatakan, pembangunan jembatan yang ada diwilayah tersebut, memang sudah lama dinantikan masyarakat. Apalagi, menjadi akses utama transportasi bagi warga untuk mengangkut hasil bumi.

Dengan begitu, masyarakat setempat mengaku sangat senang dan bersyukur, lantaran jembatan yang juga menjadi alternatif sebagian warga dari Desa Pattongko, Kecamatan Sinjai Tengah tidak lama lagi akan rampung dikerjakan.

Dahlan menambahakan, saat sebelum dikerja oleh Pemkab Sinjai, jembatan yang ada diwiliyahnya hanya swadaya masyarakat.

Namun, saat banjir datang jembatan itu kemudian rusak. Sehingga warga yang berkendaraaan takut untuk melintas.

"Ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sinjai karena telah memberikan perhatian serius terhadap pembangunan jembatan sungai Laboro ini," ucap Dahlan, Kamis (8/10/2020).

Kala belum dikerja, masyarakat juga sangat kusilatan mengangkut hasil bumi yang mayoritas cengkih, kopi, merica dan lada. 

"Masyarakat kesulitan mengangkut hasil Bumi, tetapi dengan adanya pekerjaan jembatan saat ini, tentu masyarakat nantinya sudah tidak lagi kesulitan," kata Dahlan.

Sumber: https://www.instingjurnalis.com/2020/10/masyarakat-senang-jembatan-di-desa-bonto-sinjai-tengah-dikerja.html